Dari deretan tokoh Khulafaur Rasyidin, pemimpin ketiga atau Utsman bin Affan adalah sosok yang memiliki masa kepemimpinan paling lama. Tepatnya 12 tahun yang dimulai sejak 23-25 hijriah atau 644-656 Masehi. Namun, kisah Utsman bin Affan sendiri tak terbatas dalam peran tersebut. Saudagar kaya ini juga memiliki banyak kisah teladan.
Golongan Assabiqunal Awwalun
Dalam kisah penyebaran agama islam, ternyata saudagar kaya ini masuk dalam golongan umat pertama yang masuk islam. Disebut juga dengan Assabiqunal Awwalun, kisahnya dituliskan bahwa Utsman menjadi seorang muslim saat bermigrasi ke Abyssinia dan Madinah. Dari saat itu pula, dirinya menjadi sahabat nabi yang selalu dipercaya.
Di saat itu, pria yang lahir pada tahun keenam tahun gajah ini mulai mempercayai dakwah agama dari Nabi dan menjadi seorang muslim. Dia pula memiliki peran sebagai orang pertama yang mempercayai nabi. Bahkan darahnya sebagai saudagar kaya raya pun tak mengubah sifat dan tekadnya untuk menjadi seorang muslim.
Kiprahnya Di Masa Kenabian
-
Penyumbang Harta Dan Benda Untuk Infak
Dari banyak kisah teladannya, pria ini dikenal sebagai saudagar kaya yang ramah, jujur, rendah hati, dan dermawan. Sosoknya pun dikenal dari andilnya dalam memberikan infak harta yang sangat melimpah. Terutama dalam mendukung umat islam untuk berperang melawan kaum murtad dan menyebarkan agama.
Salah satunya adalah infak harta di jalan Allah saat perang Tabuk. Disebutkan bahwa pria dengan julukan dua cahaya ini rela menyumbangkan sepertiga kebutuhan perang. Daftar kebutuhan tersebut mencakup 10 ekor kuda, 950 ekor unta, dan menyumbangkan 1000 dirham untuk mendukung perang.
-
Membantu Kaum Muslim Selama Masa Hijrah
Tak hanya pada perang, pria ini juga memiliki peran besar dalam proses hijrah nabi dan kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah. Disebutkan bahwa di saat perjalanan kaum muslimin kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sedangkan air sumur yang dimiliki oleh kaum Yahudi tidak diberikan secara cuma cuma.
Harganya sangat mahal, sehingga Utsman pun bersikukuh untuk membeli sumur tersebut. Namun, karena penolakan akhirnya muncullah perjanjian untuk berbagi kepemilikan. Setiap harinya Utsman dan kaum Yahudi bergantian memiliki sumur tersebut. Hal tersebut terus dilakukan, namun Utsman berani memberikan air tanpa biaya.
Dari kecerdikan Utsman itulah, para kaum Muslimin tak lagi kehausan dan kesulitan dalam memiliki air bersih. Namun, peran cerdik ini pun membuat warga hanya datang di hari kepemilikan Utsman. Alhasil, kaum Yahudi tersebut kehilangan pelanggan dan menjual sumur yang dimilikinya kepada Utsman.
Memiliki Julukan Dua Cahaya
Dzun-Nurain atau memiliki dua cahaya adalah sebutan yang menggambarkan Kisah Utsman bin Affan. Perannya sebagai sahabat nabi yang terpercaya dan keimanannya untuk Islam memberikannya kesempatan untuk menyaksikan indahnya Surga. Disebut dalam Riwayat Abu Musa Al Asyari, bahwa Utsman bin Affan adalah seorang lelaki yang diberikan izin untuk masuk Surga.
Masa Pemerintahan Utsman
Dari deretan kisahnya dalam masa kenabian, perannya sebagai Khalifah pun layak untuk disorot. Di masa pemerintahannya, lelaki ini adalah sosok pertama yang melakukan perluasan untuk masjid nabawi dan masjid al haram. Dia pula membantu pembangunan baru dan membentuk angkatan laut kuat untuk persebaran agama islam.
Tak bisa dipungkiri bahwa Utsman bin Affan adalah salah satu dari 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Hal tersebut sudah terbukti dari peran dan juga kisah teladannya sebagai umat muslim yang teguh, pintar, dan jujur. Sosoknya sebagai saudagar kaya pun tak mengurangi perannya dalam membantu penyebaran islam. Karena itulah dia mendapat julukan dua cahaya. Kisah sahabat Nabi lainnya bisa dipelajari di Hasana id.