7 Jenis Karya Ilmiah yang Wajib Diketahui

Menulis karya tulis ilmiah tentu harus disesuaikan dengan jenisnya, karena masing-masing memiliki struktur isi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan masing-masing jenis tersebut.

 

Artikel

Secara sederhana karya ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu laporan tertulis atas penyelenggaraan kegiatan ilmiah yang telah melewati riset secara mendalam. Selain itu, karya tulis ilmiah pun dapat dijelaskan sebagai suatu tulisan formal yang membahas mengenai suatu hal dengan memperhatikan kaidah keilmiahan maupun struktur tata bahasa yang baik dan benar.

Dalam penulisannya, karya tulis ilmiah selalu mengedepankan fakta dan objektivitas. Selain itu Anda pun akan sering menemui beberapa penggunaan istilah ilmiah di dalamnya. Agar tidak menimbulkan perspektif ganda (ambigu) maka gaya bahasa yang digunakan pun harus diperhatikan, yakni lugas, eksplisit dan sesuai dengan PUEBI. Namun, tahukah Anda bahwa masing-masing jenis memiliki kegunaan dan struktur yang berbeda? Simak informasi detailnya di pembahasan berikut ini.

Mengenal 7 Jenis Karya Tulis Ilmiah

Dalam penulisan ilmiah, setidaknya Anda harus mengenal adanya tujuh jenis karya tulis ilmiah. Agar terhindar dari kesalahan penulisan, silakan simak penjelasan masing-masing jenis tersebut di poin-poin berikut ini.

1.     Disertasi

Seorang calon doktor yang ingin mendapatkan gelar strata tiga atau S3 diharuskan untuk menuliskan karya tulis ilmiah yang dinamakan disertasi. Dasar penulisan ini adalah suatu kajian permasalahan yang tengah dihadapi di masyarakat. Tak hanya mengeksplor permasalahan, seorang calon doktor diharuskan untuk mencari sebuah solusi atas permasalahan tersebut sehingga memiliki kebermanfaatan yang nyata di masyarakat.

2.     Tesis

Ini adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditujukan bagi seorang calon magister untuk mendapatkan gelar strata dua atau S2. Tak seketat disertasi, penulisan tesis lebih menekankan pada analisis suatu permasalahan yang lebih kompleks dari skripsi. Tentu hal ini mengharuskan penulis untuk menyantumkan sumber teori secara lebih optimal dibandingkan dengan skripsi.

3.     Skripsi

Untuk jenis karya tulis ilmiah ini lebih ditujukan pada seorang mahasiswa/ i untuk mendapatkan gelar sarjana atau strata satu. Ruang lingkup penulisan skripsi tentu tidak serumit dua jenis sebelumnya karena hanya lebih menekankan pada orisinalitas tulisan. Asalkan Anda menuliskannya berdasarkan data yang ditemui di lapangan serta menghindari tindak plagiarisme tentu karya Anda bisa diterima oleh dosen pembimbing dan penguji. Untuk menguji bobot tulisan tersebut biasanya akan diadakan sidang skripsi yang mengharuskan penulis mempresentasikan karya dalam bentuk hardcover dihadapan dosen pembimbing dan penguji.

4.     Paper

Jenis karya tulis ilmiah ini banyak ditemui pada mahasiswa untuk memenuhi tugas tengah semester atau saat ujian akhir. Struktur tulisannya sendiri lebih sederhana dari makalah, dimana fokus permasalahannya pun lebih sempit.

5.     Artikel

Karya tulis ilmiah ini berisi sebuah opini akan suatu penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh suatu lembaga atau institusi tertentu. Didasarkan pada karya ilmiah, tentu menjadikan kualitas tulisan artikel tidak menjurus ke arah subjektivitas.

6.     Makalah

Dasar penulisan makalah biasanya diperoleh dari hasil studi lapangan yang mengedepankan sifat empiris dan objektif. Beberapa data tersebut dihimpun untuk selanjutnya dianalisa guna mendapatkan fokus penyelesaian permasalahan yang sesuai. Salah satu pembeda makalah dengan jenis sebelumnya adalah adanya kata pengantar yang ditulis setelah halaman judul. Lazimnya kata pengantar makalah lebih menekankan pada ucapan terima kasih yang ditujukan pada dosen pembimbing lapangan atas terselenggaranya program dan penyelesaian penulisan laporan dalam bentuk makalah. Karya tulis ilmiah ini biasanya akan dipresentasikan pada sebuah seminar.

7.     Work Paper

Hampir mirip dengan jenis sebelumnya, work paper memiliki perbedaan yang terletak pada fokus penyajian permasalahan beserta proses penyelesaiannya. Untuk itu, penulisnya harus memiliki kemampuan analisa yang baik karena hasil akhir dari penulisan tersebut akan dipresentasikan di depan ilmuwan.

Manfaat dan Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Setelah mengetahui beberapa jenis karya tulis ilmiah yang ada di lingkup akademik. Tahukah Anda apa sebenarnya manfaat dan tujuan dari penulisan karya ilmiah tersebut? Setidaknya ada tujuh poin kebermanfaatan penulisan karya ilmiah tersebut beserta tujuan yang diharapkan. Informasi lengkapnya dapat Anda simak berikut ini.

  1. Karya tulis ilmiah dapat membantu penulis untuk mengembangkan kemampuan analisa yang baik karena mengharuskannya memahami setiap teori yang diperoleh dari berbagai sumber.
  2. Mampu meningkatkan kapabilitas penulis dalam pengorganisasian fakta maupun data yang diperoleh di lapangan dengan mengedepankan sikap ilmiah.
  3. Memperdalam kemampuan intelelektual penulis karena mampu menyajikan suatu solusi atas permasalahan yang dijadikan sebagai topik kajian.
  4. Melatih kemampuan dan keterampilan dasar penelitian bagi kalangan akademisi.
  5. Dapat dijadikan sebagai suatu wadah untuk melatih penyusunan ide dan hasil peneliitan yang ditulis dengan memperhatikan aspek-aspek keilmiahan.
  6. Mampu menunjukkan potensi serta wawasan keilmiahan yang dimiliki para akademisi sesuai dengan lingkup bidang keilmuannya.
  7. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk pelaksanaan penelitan lanjutan.

Nah itu dia penjelasan rinci mengenai beberapa jenis karya tulis ilmiah yang wajib Anda pahami perbedaannya. Disamping itu, Anda pun telah disajikan informasi mengenai manfaat dan tujuan penulisan karya tersebut. Semoga hal tersebut dapat menambah khasanah pengetahuan Anda. Selamat mencoba.