Gejala Munculnya Mata Ikan Di Jari Tengah

Pixabay.com

Anda mungkin sering mendengar istilah mata ikan atau yang biasa disebut dengan plantar warts. Mata ikan ini juga bisa dikatakan sejenis dengan kutil. Mata ikan ini biasa berkembang di jari tangan. Tentu hal ini akan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda. Penyebab dari adanya mata ikan di jari tangan sendiri yaitu karena adanya virus human papilloma virus dengan tipe 1, 2, 3 dan juga tipe 63. Mata ikan ini seringkali menyerang para remaja.Salah satu penyebabnya adanya mata ikan di jari tangan yaitu menyentuh berbagai macam barang yang tidak higienis.

Mata ikan yang tumbuh dan berkembang pada jari tangan biasanya memang tidak berbahaya. Karena mata ikan ini bisa sembuh atau hilang sendiri tanpa butuh adanya perawatan. Namun jika dibiarkan terlalu lama mata ikan ini tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Terlebih letaknya yang berada di jari tangan yang digunakan kita untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit jika terus saja diabaikan. Ketika seseorang terkena mata ikan ini biasanya mereka mencari obat berupa salep atau krim di apotek untuk dapat mengobati mata ikan ini secara efektif.

Ada beberapa gejala yang bisa saja timbul Ketika anda terserang mata ikan:

  1. Mata ikan ini bisa terlihat seperti kutil yang bisa tumbuh pada bagian jari kaki ataupun jari tangan dan juga pada bagian kaki.
  2. Tekstur pada kutil ini makan terasa kasar di bagian jari tangan ada. Jangan begitu ketika Anda merabanya maka akan terasa kasar pada bagian tersebut.
  3. Pada bagian yang terkena mata ikan maka kulit tersebut akan terasa mengeras dan juga menebal.
  4. Akan ada gumpalan pembuluh darah yang sangat kecil sehingga seperti terlihat bintik-bintik hitam atau yang biasa disebut dengan biji kutil.
  5. Di sekitar kulit jari tangan Anda akan terdapat luka lesi yang meradang.
  6. Ketika Anda memegang sesuatu maka akan terasa nyeri atau sakit juga.

Jika Anda merasakan gejala atau tanda-tanda tersebut ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu maka resiko terburuk yang dapat muncul akan lebih diminimalisirkan.